Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung. (Q.S. Al-Imron ; 104)

Rabu, 14 Mei 2008

RAHASIA DI BALIK SHALAT

Selain melaksanakan perintah agama, mengobati kerinduan jiwa pada sang Pencipta,
shalat juga punya efek yaitu menyehatkan tubuh. Seorang pakar ilmu pengobatan
tradisional, Prof H Muhammad Hembing Wijayakusuma, telah melakukan penelitian
yang mendalam tentang hal itu. Hasil penelitian itu disebarkannya kepada umat Islam,
baik melalui media massa maupun buku yang berjudul “Hikmah Shalat untuk
Pengobatan dan Kesehatan”. Bahkan, duduk Tasyahud diyakini bisa menyembuhkan
penyakit tanpa operasi.

Apa hubungan shalat dengan kesehatan ? menurut Hembing, setiap gerakan-gerakan
shalat mempunyai arti khusus bagi kesehatan dan punya pengaruh pada bagian-bagian
tubuh seperti kaki, ruas tulang punggung, otak, lambung, rongga dada, pangkal paha,
leher, dll. Berikut adalah ringkasan yang bermanfaat untuk mengetahui tentang daya
penyembuhan di balik pelaksanaan shalat sebagai aktivitas spiritual.

Berdiri tegak dalam shalat

Gerakan-gerakan shalat bila dilakukan dengan benar, selain menjadi latihan yang
menyehatkan juga mampu mencegah dan meyembuhkan berbagai macam penyakit.
Hembing menemukan bahwa berdiri tegak pada waktu shalat membuat seluruh saraf
menjadi satu titik pusat pada otak, jantung, paru-paru, pinggang, dan tulang
pungggung lurus dan bekerja secara normal, kedua kaki yang tegak lurus pada posisi
akupuntur, sangat bermanfaat bagi kesehatan seluruh tubuh.

Rukuk

Rukuk juga sangat baik untuk menghindari penyakit yang menyerang ruas tulang
belakang yang terdiri dari tulang punggung, tulang leher, tulang pinggang dan ruas
tulang tungging. Dengan melakukan rukuk, kita telah menarik, menggerakan dan
mengendurkan saraf-saraf yang berada di otak, punggung dan lain-lain. Bayangkan
bila kita menjalankan shalat lima waktu yang berjumlah 17 rakaat sehari semalam.
Kalau rakaat kita rukuk satu kali, berarti kita melakukan gerakan ini sebanyak 17 kali.

Sujud

Belum lagi gerakan sujud yang setiap rakaat dua kali hingga junlahnya sehari 34 kali.
Bersujud dengan meletakan jari-jari tangan di depan lutut membuat semua otot
berkontraksi. Gerakan ini bukan saja membuat otot-otot itu akan menjadi besar dan
kuat, tetapi juga membuat pembuluh darah dan urat-urat getah bening terpijat dan
terurut. Posisi sujud ini juga sangat membantu kerja jantung dan menghindari
mengerutnya dinding-dinding pembuluh darah.

Duduk tasyahud

Duduk tasyahud akhir atau tawaruk adalah salah satu anugerah Allah yang patut kita
syukuri, karena sikap itu merupakan penyembuhan penyakit tanpa obat dan tanpa
operasi. Posisi duduk dengan mengangkat kaki kanan dan menghadap jari-jari ke arah
kiblat ini, secara otomatis memijat pusat-pusat daerah otak, ruas tulang punggung
teratas, mata, otot-otot bahu, dan banyak lagi terdapat pada ujung kaki. Untuk laki-
laki sikap duduk ini luar biasa manfaatnya, terutama untuk kesehatan.

Salam

Bahkan, gerakan salam akhir, berpaling ke kanan dan ke kiri pun, menurut penelitian
Hembing punya manfaat besar karena gerakan ini sangat bermanfaat membantu
menguatkan otot-otot leher dan kepala. Setiap mukmin pasti bisa merasakan itu, bila
ia menjalankan shalat dengan benar. Tubuh akan terasa lebih segar, sendi-sendi dan
otot akan terasa lebih kendur, dan otak juga mempu kembali berfikir dengan terang.
Hanya saja, manfaat itu ada yang bisa merasakannya dengan sadar, ada juga yang tak
disadari. Tapi harus diingat, shalat adalah ibadah agama bukan olahraga.

Tahajjud = Anti kanker

Sebuah penelitian ilmiah yang lain membuktikan bahwa shalat tahajjud membebaskan
seseorang dari pelbagai penyakit. Itu bukan ungkapan teoritis semata, melainkan
sudah diuji dan dibuktikan melalui penelitian ilmiah. Penelitinya adalah dosen
fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Ampel Surabaya, Mohammad Sholeh, dalam usahanya
meraih gelar doktor. Sholeh melakukan penelitian terhadap siswa SMU Lukmanul
Hakim Pondok Pesantren Hidayatullah Surabaya yang secara rutin menunaikkan
shalat tahajjud.

Shalat tahajjud yang dilakukan di penghujung malam yang sunyi, kata sholeh, bisa
mendatangkan ketenangan. Sementara ketenangan itu sendiri terbukti mampu
meningkatkan ketahanan tubuh imunologik, mengurangi resiko terkena penyakit
jantung dan meningkatkan usia harapan hidup. Sebaliknya, bentuk-bentuk tekanan
mental sepert stress maupun depresi membuat seseorang rentan terhadap berbagai
macam penyakit, infeksi dan mempercepat perkembangan sel kanker serta
meningkatkan metastatis (penyebab sel kanker).

Tekanan mental itu sendiri terjadi akibat gangguan irama sirkadian (siklus gerak
hidup manusia) yang ditandai dengan pengikatan hormon kortison. Perlu diketahui,
hormon kortison ini biasa dipakai sebagai tolak ukur untuk mengetahui kondisi
seseorang apakah jiwanya tengah terserang stress, depressi atau tidak.

Untungnya, kata Sholeh, stress bisa dikelola, dan pengelolaan itu bisa dilakukan
dengfan edukatif, cara teknis relaksasi, atau perenungan / tafakur dan umpan balik
hayati (bio feed back). Nah, shalat tahajjud mengandung aspek meditasi dan relaksasi
sehingga dapat digunakan sebagai pereda stress yang akan meningkatkan ketahanan
tubuh seseorang secar natural, jelas sholeh dalam disertainya yang berjudul “Pengaruh
Shalat Tahajjjud terhadap Pengingkatan Perubahan Respon Ketahanan Tubuh
Imunologik”.

Pada saat yang sama, shalat tahajjjud pun bisa mendatangkan stress, terutama bila
tidak dilaksanakan secara ikhlas dan kontinyu karena akan terjadi kegagalan dalam
menjaga Homeostatis (daya adaptasi) terhadap perubahan pola irama pertumbuhan sel
yang normal, tetapi jika dilaksanakan dengan iklas dan kontintyu akan sebaliknya.

Kanker, seperti diketahui, adalah pertumbuhan sel yang tidak normal, kalau
melaksanakan shalat tahajjud dengan ihklas dan kontinyu akan dapat merangsang
pertumbuhan sel secara normal sehingga membebaskan pengamal shalat tahajjud dari
berbagai penyakit dan kanker (tumor ganas), ungkap alumni pesantren lirboyo kediri
Jatim ini.

Menurutnya, shalat tahajjud yang dijalankan dengan tepat, kontinyu khusuh, dan
ikhlas dapat menimbulkan persepsi dan motivasi positif sehingga menimbulkan
mekanisme pereda stress yang efektif.

Tidak ada komentar: